Makalah Lengkap Interpersonal Skill dalam Organisasi


MAKALAH
INTERPERSONAL SKILL DALAM ORGANISASI
Dosen Pengampu: Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs






Disusun Oleh :

1. Gilang Noerochmat 4611416011
2. Ardiansyah Kamal Alkaff 4611416013
3. Arifatul Khasanah 4611417016
4. Indah Sekar Arum 4611417032

PRODI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “Interpersonal Skill Dalam Organisasi” ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Interpersonal Skill yang diampu oleh Ibu Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karena itum penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.


Semarang, 31 Maret 2018




Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
 Pengertian Organisasi
 Peranan Interpersonal Skill
 Cara Mengasah Interpersonal Skill
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA





BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

  Aktualisasi keterampilan Interpersonal dan efektivitas organisasi memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan organisasi untuk mencapai tujuan. Kreitner dan Kinicki (2007: 381) berpendapat bahwa komitmen organisasi berfluktuasi menurut keadaan faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu: (1) psikologis dan sosial, termasuk pertahanan ego, motivasi individu, dan tekanan teman sebaya, (2) organisasi, meliputi komunikasi, dan situasi internal organisasi, (3) karakteristik proyek, yang merupakan pengembalian investasi yang tertunda, dan (4) tekanan politik eksternal yang kontekstual. Selanjutnya, Baron dan Greenberg (1990: 173) dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan tingkat komitmen seseorang, yaitu: (1) semakin tinggi tingkat tanggung jawab dan otonomi yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin menarik suatu pekerjaan untuk seseorang dan akan semakin tinggi komitmen, (2) kesempatan terbuka untuk bekerja di tempat lain, akan mengakibatkan kurangnya komitmen, (3) sifat pribadi individu, seperti tingkat kepuasan kerja pada efek saat ini pada tingkat komitmen, (4) situasi atau organisasi budaya, seperti kedekatan atau pemimpin yang baik dapat membuat komitmen tinggi untuk karyawan mereka, sehingga dengan perhatian organisasi ke tingkat kesejahteraan. Berdasarkan penjelasan Kreitner dan Kinicki dan Baron dan Greenberg dapat terlihat bahwa motivasi, komunikasi, budaya organisasi, dan kepuasan kerja adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Luthans (2006: 249) menjelaskan bahwa sebagai isyarat komitmen mengacu pada keinginan yang kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi, keinginan untuk berusaha organisasi suka, dan keyakinan tertentu dan penerimaan nilai-nilai organisasi dan tujuan.

Komunikasi Interpersonal membantu individu mencapai tujuan komunikasinya. Misalnya, jika komunikasi berupa pemberitahuan, maka pemberitahuan itu diterima dan diketahui, jika meminta sesuatu, maka sesuatu itu akan diberikan, dan jika menyuruh melakukan, maka sesuatu itu akan dilakukan (Hardjana, 2003:91). Agar komunikasi interpersonal berjalan efektif, komunikator perlu memiliki beberapa kualitas komunikasi interpersonal yang dipertimbangkan dalam karakteristik dari komunikasi interpersonal yang efektif. Kualitas tersebut diantaranya adalah keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan, kepercayaan diri, kebersatuan, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan orientasi ke pihak lain (Devito, 1997:259).

1.2    Rumusan Masalah

1.2.1Apa pengertian dari organisasi ?
1.2.2Apakah peranan interpersonal skill ?
1.2.3Bagaimana cara mengasah interpersonal skill ?
1.3    Tujuan Penulisan Makalah
1.3.1Untuk memenuhi tugas mata kuliah interpersonal skill
1.3.2Untuk mengetahui pengertian dari organisasi
1.3.3Untuk mengetahui peranan interpersonal skill
1.3.4Untuk mengetahui cara mengasah interpersonal skill





BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Organisasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu-individu yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan tertentu (Netting, Kettner dan McMurtry, 2004). Kata kunci definisi ini adalah tujuan. Orientasi tujuan membedakan organisasi dengan sistem sosial lainnya. Tujuan organisasi selaras dengan berbagai kebutuhan manusia, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar hingga pencapaian perkembangan diri.         
Pengertian pengorganisasian (organizing) adalah proses pembentukan struktur organisasi yang cocok dengan tujuan organisasi, kepemilikan sumberdaya, dan lingkungan. Pengertian pengorganisasian lainnya adalah proses dalam pembentukan struktur formal, pengelompokkan dan pengarahan serta membagi tugas kepada para anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian organisasi dibagi menjadi 2 yaitu secara umum dan menurut para ahli :
A.Secara Umum
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia menyatakan bahwa pengertian organisasi adalah penyusunan dan aturan yang berasal dari berbagai macam bagian baik manusia ataupun lainnya menjadi satu kesatuan yang teratur.
B. Menurut Ahli
Adapun pengertian organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1.  Pengertian Organisasi Menurut Stephen P. Robbins

Organisasi adalah entitas sosial yang terkoordinir secara sengaja dan memiliki batasan yang mampu dipahami serta bergerak berdasarkan acuan yang berjalan sepanjang waktu dalam rangka meraih tujuan bersama.

2.  Pengertian Organisasi Menurut Chester I. Bernard

Organisasi adalah rangkaian kerjasama yang tersistem dan dilaksanakan oleh 2 orang ataupun lebih.

3.  Pengertian Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah pola yang saling berkaitan dimana sumberdaya manusia yang berada di dalamnya diarahkan oleh manajer untuk mencapai tujuan bersama.
4.  Pengertian Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah segala bentuk perkumpulan dalam rangka peraihan tujuan bersama.
5.  Pengertian Organisasi Menurut Thompson
Organisasi adalah suatu kerjasama yang terintegrasi antara anggota yang rasional dan sesuai keadilan untuk meraih tujuan-tujuan tertentu yang telah diketahui bersama.
Proses dalam pengorganisasian dijelaskan melalui 3 langkah sebagai berikut :
1.          Melakukan perincian terhadap tugas yang harus dilakukan oleh para anggota guna meraih tujuan organisasi.
2.          Pemecahan beban kerja keseluruhan menjadi aktivitas yang rasional dapat diselesaikan oleh tiap inidvidu. Pembagian tugas yang perlu diperhatikan adalah tidak terlalu membebani sehingga dapat diselesaikan dan tidak terlalu mudah karena menimbulkan ketidakefisienan pada organisasi.
3.          Menciptakan suatu aturan yang sistematis agar lebih mudah mengkoordinasikan anggota organisasi. Aturan tersebut diperlukan untuk menjaga fokus anggota organisasi pada tujuan organisasi.

Ciri-Ciri Organisasi

Menurut pengertian organisasi dan tujuan organisasi, organisasi memiliki ciri-ciri tersendiri yang juga perlu dipahami dalam materi keorganisasian. Adapun ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut :
1.  Sekumpulan/Sekolompok Orang
Pada umumnya sesuai dengan pengertian organisasi yang telah dibahas sebelumnya maka diketahui bahwa organisasi merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang saling bekerjasama.
2.  Memiliki Tujuan Bersama
Hal yang melatarbelakangi dua orang atau lebih untuk saling bekerjasama adalah memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai. Melalui tujuan tersebut mereka saling membantu untuk meraih supaya langkah yang diambil dapat efektif dan efisien dibandingkan dengan melakukan segala sesuatu sendiri.
3.  Bekerjasama
Kerjasama merupakan hal yang fundamental dalam pencapaian tujuan. Tanpa kerjasama maka tidak dapat dikatakan sebagai suatu organisasi. Kerjasama diperlukan demi peraihan tujuan secara efektif dan efisien.
4.  Peraturan
Selain terdiri dari sekelompok orang yang bekerjasama, organisasi harus memiliki peraturan yang membatasi dan mengatur sumberdaya yang dimiliki agar tercipta sinergi dan harmoni dalam pencapaian tujuan dan keberjalanan proses manajemen dalam organisasi.
5.  Pembagian Tugas
Ketika peraturan telah dibentuk maka diperlukan pula pembagian tugas yang jelas terhadap setiap anggota organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pembagian tugas dapat berupa departementalisasi ataupun divisi yang nantinya akan terbagi lagi menjadi tugas individu. Pembagian tugas bertujuan untuk meringankan beban kerja tiap personel dan tiap bidang.
Unsur – Unsur Organisasi
Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1.  Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2.  Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3.  Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4.  Peralatan (Equipment)           
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5.  Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a.           Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b.           Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c.           Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.  Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
2.2    Peranan Interpersonal Skill
Peranan interpersonal skill sangat penting sekali untuk kita mengembangkan interpersonal skill karena interpersonal skill dapat terlihat dari bagaimana kita berkomunikasi, memotivasi, memimpin, bernegosiasi, dan berprestasi dan juga interpersonal skill dalam diri manajer mempengaruhi kinerja anggota organisasinya. Utamanya interpersonal skill dimiliki seseorang untuk memimpin organisasinya mendapatkan kesuksesan dan keuntungan. Namun ada juga manfaat lain dari interpersonal skill, seperti:
1.  Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi.
2.  Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerja sama dalam tim.
3.  Interpersonal skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, tetapi merupakan keterampilan yang dapat dipelajari.
4.  Interpersonal skill yang baik dapat dibangun dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan efektif.
5.  Mempunyai kesadaran bertanggung jawab yang lebih besar untuk memperbaiki diri.
Keterampilan interpersonal adalah keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Ketrampilan interpersonal mencakup bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain. Kemampuan interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan bagaimana kita mempersepsikan diri kita. Ketika kita memiliki ketrmapilan interpersonal yang tinggi kita akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang lain, dan pada akhirnya kita kan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Di dunia kerja, mengembangkan interpersonal skill sangat penting dalam membina hubungan antar atasan dengan atasan ataupun atasan dengan bawahan karena baik secara langsung maupun tidak langsung kemampuan manajer sangat mempengaruhi produktivitas anggotanya.. Seorang manajer dituntut untuk memiliki skill ini untuk membimbing anggota organisasi, tidak hanya untuk membimbing namun juga mengendalikan dan menjadi penengah jikalau terjadi konflik dalam organisasi. Kunci utama suksesnya organisasi dalam mencapai tujuan salah satunya harus mempunyai manajer yang berkompeten dan cakap dalam memimpin.. Tanpa adanya interpersonal skill manajer tidak dapat memimpin anggota organisasinya dan akan terjadi perselisihan terus menerus yang akan mengakibatkan hancurnya organisasi.
2.3    Cara Mengasah Interpersonal Skill
Kunci utama dalam menguasai interpersonal skill adalah menekan ego pribadi Anda. Perbedaan antara individu akan selalu ada, entah itu perbedaan pandangan, perbedaan kepentingan, dan lainnya. Dengan menekan ego pribadi, maka Anda dapat belajar untuk mencoba memahami orang lain. Setiap orang punya keunikan masing-masing, dan Anda harus menerima fakta tersebut.
Knowledge juga punya peranan penting dalam berinteraksi. Ketika Anda berusaha untuk mendekati orang lain, Anda dapat memanfaatkan knowledge yang Anda miliki terkait dengan keunikan yang dimiliki orang tersebut. Contohnya Anda berkenalan dengan seorang musisi, supaya interaksi berjalan dengan baik maka Anda dapat memulai pembicaraan seputar musik. Intinya adalah membangun komunikasi yang dapat menciptakan jalinan hubungan baik dengan orang lain. Pembicaraan tersebut akan berkesan buat dia.
Meskipun berbicara penting, namun listening justru lebih penting lagi, karena pada dasarnya orang ingin diperhatikan. Namun ingat, dengarkan mereka secara tulus. Mendengar dengan baik dan tulus memungkinkan Anda untuk merespon dengan tepat. Respon yang tepat memunculkan pembicaraan dan diskusi yang hidup. Hargai orang lain, jangan memotong selagi ia berbicara.
Perhatikan juga bahasa non-verbal Anda. Kadang, bahasa non-verbal dapat menyampaikan lebih banyak dibandingkan dengan bahasa verbal. Ketika Anda mengucapkan sesuatu, bicaralah dengan tulus. Meskipun mungkin secara verbal Anda mengungkapkan A, padahal hati Anda adalah B, bahasa non-verbal Anda seringkali menyampaikan clue-clue yang sebenarnya. Jaga jangan sampai bahasa non-verbal Anda terlihat menyerang atau meremehkan orang lain.
Salah satu cara untuk mengasah interpersonal skill Anda adalah dengan memperbanyak bertemu dengan orang-orang baru. Hal ini karena interpersonal skill yang terasah membutuhkan suatu proses dan waktu yang panjang. sehingga harus selalu dilatih. Semakin banyak Anda menjalin hubungan dengan orang lain, maka interpersonal skill Anda akan semakin terasah.
Salah satu hambatan dalam menjalin komunikasi di awal adalah `judgement`. Ketika judgement sudah bermain, maka kita punya persepsi dan kesan mengenai orang lain, yang mungkin negatif. Oleh karena itu, jangan biarkan judgement menahan Anda untuk memulai komunikasi. Berikan kesempatan pada orang lain untuk berinteraksi dengan Anda.
Selain itu, jadilah orang yang open minded. Belajarlah untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain. Jangan langsung menolak dengan keras `knowledge` baru yang berbeda dengan pengetahuan yang Anda miliki. Berkomunikasilah dengan serius, namun santai. Jika harus berdebat, lakukan dengan saling menghargai dan sopan. Latih diri Anda hingga punya sikap empati. Empati adalah sikap dimana Anda dapat menempatkan diri seolah-olah Anda berada di posisi lawan bicara. Bayangkan seolah-olah Anda berada di situasinya., dan berikan respon yang tepat. Empati Anda terhadapnya akan menciptakan suatu hubungan yang positif. Empati ini harus terus menerus dilatih. Biasanya, orang yang punya Emotional Quotient (EQ) tinggi, lebih pandai dalam berempati.
Kemudian, interpersonal skill Anda sangat diuji ketika terjadi konflik. Anda dapat menjadi mediator dari pihak-pihak yang berkonflik. Kumpulkan mereka, dan bantu untuk mengatasi konflik yang mengemuka. Lakukan dengan kepala dingin, supaya komunikasi berjalan lancar, dan masalah bisa diselesaikan dengan baik. Anda harus bersikap netral sekaligus bijak untuk dapat mengambil peran ini.




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pengertian pengorganisasian (organizing) adalah proses pembentukan struktur organisasi yang cocok dengan tujuan organisasi, kepemilikan sumberdaya, dan lingkungan. Pengertian pengorganisasian lainnya adalah proses dalam pembentukan struktur formal, pengelompokkan dan penagrahan serta membagi tugas kepada para anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Peranan interpersonal skill sangat penting sekali untuk kita mengembangkan interpersonal skill karena interpersonal skill dapat terlihat dari bagaimana kita berkomunikasi, memotivasi, memimpin, bernegosiasi, dan berprestasi dan juga interpersonal skill dalam diri manajer mempengaruhi kinerja anggota organisasinya. Utamanya interpersonal skill dimiliki seseorang untuk memimpin organisasinya mendapatkan kesuksesan dan keuntungan.
Keterampilan interpersonal adalah keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Ketrampilan interpersonal mencakup bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain. Kemampuan interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan bagaimana kita mempersepsikan diri kita. Ketika kita memiliki ketrmapilan interpersonal yang tinggi kita akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang lain, dan pada akhirnya kita kan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Kunci utama dalam menguasai interpersonal skill adalah menekan ego pribadi Anda. Perbedaan antara individu akan selalu ada, entah itu perbedaan pandangan, perbedaan kepentingan, dan lainnya. Dengan menekan ego pribadi, maka Anda dapat belajar untuk mencoba memahami orang lain. Setiap orang punya keunikan masing-masing, dan Anda harus menerima fakta tersebut.
  



DAFTAR PUSTAKA

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. (2007). Organizational Behavior. New York: McGraw Hill.

Baron, Robert A. and Jerald Greenberg. (1990). Behavior in Organization: Understanding and Managing The Human Side of Work. Third Edition.Toronto: Allyn and Bacon.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : ANDI

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta : Professional Books

Hardjana, M. Agus. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius

Siburian, Tiur Asi (2013) THE EFFECT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION, ORGANIZATIONAL CULTURE, JOB SATISFACTION, AND ACHIEVEMENT MOTIVATION TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT OF STATE HIGH SCHOOL TEACHER IN THE DISTRICT HUMBANG HASUNDUTAN, NORTH SUMATERA, INDONESIA. International Journal of Humanities and Social Science, 03 (12).

 

Laurentius, Lelo Yosep (2013) PENTINGNYA AKTUALISASI KETERAMPILAN INTERPERSONAL EKSEKUTIF DEMI MENCIPTAKAN ORGANISASI YANG EFEKTIF. HUMANIORA Vol.4 No.2 Oktober 2013: 835-844.

Ardiyani, Leidora (2013) PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta). S1 thesis, UAJY.

Comments

Popular posts from this blog

Materi Sejarah Kelas XII Semester 1 Bab 3

KASETSU