Makalah Lengkap Interpersonal Skill dalam Organisasi
MAKALAH
INTERPERSONAL SKILL DALAM ORGANISASI
INTERPERSONAL SKILL DALAM ORGANISASI
Dosen Pengampu: Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs
Disusun Oleh :
1. Gilang Noerochmat 4611416011
2. Ardiansyah Kamal Alkaff 4611416013
3. Arifatul Khasanah 4611417016
4. Indah Sekar Arum 4611417032
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Disusun Oleh :
1. Gilang Noerochmat 4611416011
2. Ardiansyah Kamal Alkaff 4611416013
3. Arifatul Khasanah 4611417016
4. Indah Sekar Arum 4611417032
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “Interpersonal Skill Dalam Organisasi” ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Interpersonal Skill yang diampu oleh Ibu Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karena itum penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.
Semarang, 31 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Organisasi
Peranan Interpersonal Skill
Cara Mengasah Interpersonal Skill
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Pengertian Organisasi Menurut Stephen P. Robbins
Organisasi
adalah entitas sosial yang terkoordinir secara sengaja dan memiliki batasan yang mampu
dipahami serta bergerak berdasarkan acuan yang berjalan sepanjang waktu dalam
rangka meraih tujuan bersama.
2. Pengertian Organisasi Menurut Chester I. Bernard
3. Pengertian Organisasi Menurut Stoner
Ciri-Ciri
Organisasi
Laurentius, Lelo Yosep (2013) PENTINGNYA
AKTUALISASI KETERAMPILAN INTERPERSONAL
EKSEKUTIF DEMI MENCIPTAKAN ORGANISASI YANG EFEKTIF. HUMANIORA Vol.4 No.2 Oktober
2013: 835-844.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktualisasi
keterampilan Interpersonal dan efektivitas organisasi memiliki hubungan yang
sangat erat. Keduanya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan organisasi untuk
mencapai tujuan. Kreitner dan Kinicki (2007: 381)
berpendapat bahwa komitmen organisasi berfluktuasi menurut keadaan
faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu: (1) psikologis dan sosial, termasuk
pertahanan ego, motivasi individu, dan tekanan teman sebaya, (2) organisasi,
meliputi komunikasi, dan situasi internal organisasi, (3) karakteristik proyek,
yang merupakan pengembalian investasi yang tertunda, dan (4) tekanan politik
eksternal yang kontekstual. Selanjutnya, Baron dan Greenberg (1990: 173) dapat
dikatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan tingkat komitmen seseorang,
yaitu: (1) semakin tinggi tingkat tanggung jawab dan otonomi yang diberikan
kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin menarik suatu pekerjaan
untuk seseorang dan akan semakin tinggi komitmen, (2) kesempatan terbuka untuk
bekerja di tempat lain, akan mengakibatkan kurangnya komitmen, (3) sifat
pribadi individu, seperti tingkat kepuasan kerja pada efek saat ini pada
tingkat komitmen, (4) situasi atau organisasi budaya, seperti kedekatan atau
pemimpin yang baik dapat membuat komitmen tinggi untuk karyawan mereka,
sehingga dengan perhatian organisasi ke tingkat kesejahteraan. Berdasarkan
penjelasan Kreitner dan Kinicki dan Baron dan Greenberg dapat terlihat bahwa
motivasi, komunikasi, budaya organisasi, dan kepuasan kerja adalah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Luthans (2006: 249)
menjelaskan bahwa sebagai isyarat komitmen mengacu pada keinginan yang kuat
untuk tetap sebagai anggota organisasi, keinginan untuk berusaha organisasi
suka, dan keyakinan tertentu dan penerimaan nilai-nilai organisasi dan tujuan.
Komunikasi Interpersonal membantu individu mencapai tujuan
komunikasinya. Misalnya, jika komunikasi berupa pemberitahuan, maka
pemberitahuan itu diterima dan diketahui, jika meminta sesuatu, maka sesuatu
itu akan diberikan, dan jika menyuruh melakukan, maka sesuatu itu akan
dilakukan (Hardjana, 2003:91). Agar komunikasi interpersonal berjalan efektif,
komunikator perlu memiliki beberapa kualitas komunikasi interpersonal yang
dipertimbangkan dalam karakteristik dari komunikasi interpersonal yang efektif.
Kualitas tersebut diantaranya adalah keterbukaan, empati, sikap mendukung,
sikap positif, kesetaraan, kepercayaan diri, kebersatuan, manajemen interaksi,
daya ekspresi, dan orientasi ke pihak lain (Devito, 1997:259).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1Apa pengertian dari
organisasi ?
1.2.2Apakah peranan
interpersonal skill ?
1.2.3Bagaimana cara mengasah
interpersonal skill ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1.3.1Untuk memenuhi tugas mata
kuliah interpersonal skill
1.3.2Untuk mengetahui
pengertian dari organisasi
1.3.3Untuk mengetahui peranan
interpersonal skill
1.3.4Untuk mengetahui cara
mengasah interpersonal skill
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Organisasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan
individu-individu yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan tertentu
(Netting, Kettner dan McMurtry, 2004). Kata kunci definisi ini adalah tujuan.
Orientasi tujuan membedakan organisasi dengan sistem sosial lainnya. Tujuan
organisasi selaras dengan berbagai kebutuhan manusia, mulai dari pemenuhan
kebutuhan dasar hingga pencapaian perkembangan diri.
Pengertian pengorganisasian (organizing) adalah proses
pembentukan struktur organisasi yang cocok dengan tujuan organisasi,
kepemilikan sumberdaya, dan lingkungan. Pengertian pengorganisasian lainnya
adalah proses dalam pembentukan struktur formal, pengelompokkan dan pengarahan
serta membagi tugas kepada para anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian organisasi dibagi menjadi 2
yaitu secara umum dan menurut para ahli :
A.Secara Umum
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
menyatakan bahwa pengertian organisasi adalah penyusunan dan aturan yang
berasal dari berbagai macam bagian baik manusia ataupun lainnya menjadi satu
kesatuan yang teratur.
B. Menurut Ahli
Adapun pengertian organisasi menurut para ahli adalah
sebagai berikut :
1. Pengertian Organisasi Menurut Stephen P. Robbins
Organisasi
adalah entitas sosial yang terkoordinir secara sengaja dan memiliki batasan yang mampu
dipahami serta bergerak berdasarkan acuan yang berjalan sepanjang waktu dalam
rangka meraih tujuan bersama.
2. Pengertian Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi
adalah rangkaian kerjasama yang tersistem dan dilaksanakan oleh 2 orang ataupun
lebih.
3. Pengertian Organisasi Menurut Stoner
Organisasi
adalah pola yang saling berkaitan dimana sumberdaya manusia yang berada di
dalamnya diarahkan oleh manajer untuk mencapai tujuan bersama.
4. Pengertian Organisasi Menurut James D.
Mooney
Organisasi
adalah segala bentuk perkumpulan dalam rangka peraihan tujuan bersama.
5. Pengertian Organisasi Menurut Thompson
Organisasi
adalah suatu kerjasama yang terintegrasi antara anggota yang rasional dan
sesuai keadilan untuk meraih tujuan-tujuan tertentu yang telah diketahui
bersama.
Proses dalam
pengorganisasian dijelaskan melalui 3 langkah sebagai berikut :
1.
Melakukan perincian
terhadap tugas yang harus dilakukan oleh para anggota guna meraih tujuan
organisasi.
2.
Pemecahan beban kerja
keseluruhan menjadi aktivitas yang rasional dapat diselesaikan oleh tiap
inidvidu. Pembagian tugas yang perlu diperhatikan adalah tidak terlalu
membebani sehingga dapat diselesaikan dan tidak terlalu mudah karena
menimbulkan ketidakefisienan pada organisasi.
3.
Menciptakan suatu
aturan yang sistematis agar lebih mudah mengkoordinasikan anggota organisasi.
Aturan tersebut diperlukan untuk menjaga fokus anggota organisasi pada tujuan
organisasi.
Ciri-Ciri
Organisasi
Menurut
pengertian organisasi dan tujuan organisasi, organisasi memiliki ciri-ciri
tersendiri yang juga perlu dipahami dalam materi keorganisasian. Adapun
ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut :
1. Sekumpulan/Sekolompok Orang
Pada umumnya
sesuai dengan pengertian organisasi yang telah dibahas sebelumnya maka
diketahui bahwa organisasi merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang
saling bekerjasama.
2. Memiliki
Tujuan Bersama
Hal yang
melatarbelakangi dua orang atau lebih untuk saling bekerjasama adalah memiliki
tujuan bersama yang ingin dicapai. Melalui tujuan tersebut mereka saling
membantu untuk meraih supaya langkah yang diambil dapat efektif dan efisien
dibandingkan dengan melakukan segala sesuatu sendiri.
3. Bekerjasama
Kerjasama
merupakan hal yang fundamental dalam pencapaian tujuan. Tanpa kerjasama maka
tidak dapat dikatakan sebagai suatu organisasi. Kerjasama diperlukan demi
peraihan tujuan secara efektif dan efisien.
4. Peraturan
Selain
terdiri dari sekelompok orang yang bekerjasama, organisasi harus memiliki
peraturan yang membatasi dan mengatur sumberdaya yang dimiliki agar tercipta
sinergi dan harmoni dalam pencapaian tujuan dan keberjalanan proses manajemen
dalam organisasi.
5. Pembagian
Tugas
Ketika
peraturan telah dibentuk maka diperlukan pula pembagian tugas yang jelas
terhadap setiap anggota organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Pembagian tugas dapat berupa departementalisasi ataupun divisi yang nantinya
akan terbagi lagi menjadi tugas individu. Pembagian tugas bertujuan untuk
meringankan beban kerja tiap personel dan tiap bidang.
Unsur – Unsur Organisasi
Adapun
unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang),
dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah
pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau
warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara
bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan
Bersama
Tujuan merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan
(Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment
yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang
modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan
(Environment)
Faktor lingkungan
misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur
lingkungan, antara lain :
a.
Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun
secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi,
karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b.
Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan
masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c.
Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan
organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang
menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan
sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis
atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi. c).
Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang
mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d). Wilayah kewenangan
atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung
jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang
tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam
kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi,
hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
2.2 Peranan
Interpersonal Skill
Peranan interpersonal skill sangat
penting sekali untuk kita mengembangkan interpersonal skill karena
interpersonal skill dapat terlihat dari bagaimana kita berkomunikasi,
memotivasi, memimpin, bernegosiasi, dan berprestasi dan juga interpersonal
skill dalam diri manajer mempengaruhi kinerja anggota organisasinya. Utamanya
interpersonal skill dimiliki seseorang untuk memimpin organisasinya mendapatkan
kesuksesan dan keuntungan. Namun ada juga manfaat lain dari interpersonal
skill, seperti:
1. Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat
dan organisasi.
2. Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerja
sama dalam tim.
3. Interpersonal skill bukan merupakan bagian dari karakter
kepribadian yang bersifat bawaan, tetapi merupakan keterampilan yang dapat
dipelajari.
4. Interpersonal skill yang baik dapat dibangun dari kemampuan mengembangkan
perilaku dan komunikasi yang asertif dan efektif.
5. Mempunyai kesadaran bertanggung jawab yang lebih besar untuk
memperbaiki diri.
Keterampilan
interpersonal adalah keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak
perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Ketrampilan
interpersonal mencakup bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang
harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain. Kemampuan
interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan diri kita
terhadap orang lain, dan bagaimana kita mempersepsikan diri kita. Ketika kita
memiliki ketrmapilan interpersonal yang tinggi kita akan memiliki rasa percaya
diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang lain, dan pada akhirnya kita
kan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Di dunia
kerja, mengembangkan interpersonal skill sangat penting dalam membina hubungan
antar atasan dengan atasan ataupun atasan dengan bawahan karena baik secara
langsung maupun tidak langsung kemampuan manajer sangat mempengaruhi
produktivitas anggotanya.. Seorang manajer dituntut untuk memiliki skill ini
untuk membimbing anggota organisasi, tidak hanya untuk membimbing namun juga
mengendalikan dan menjadi penengah jikalau terjadi konflik dalam organisasi.
Kunci utama suksesnya organisasi dalam mencapai tujuan salah satunya harus
mempunyai manajer yang berkompeten dan cakap dalam memimpin.. Tanpa adanya
interpersonal skill manajer tidak dapat memimpin anggota organisasinya dan akan
terjadi perselisihan terus menerus yang akan mengakibatkan hancurnya
organisasi.
2.3 Cara
Mengasah Interpersonal Skill
Kunci
utama dalam menguasai interpersonal skill adalah menekan ego pribadi Anda.
Perbedaan antara individu akan selalu ada, entah itu perbedaan pandangan,
perbedaan kepentingan, dan lainnya. Dengan menekan ego pribadi, maka Anda dapat
belajar untuk mencoba memahami orang lain. Setiap orang punya keunikan
masing-masing, dan Anda harus menerima fakta tersebut.
Knowledge
juga punya peranan penting dalam berinteraksi. Ketika Anda berusaha untuk
mendekati orang lain, Anda dapat memanfaatkan knowledge yang Anda miliki
terkait dengan keunikan yang dimiliki orang tersebut. Contohnya Anda berkenalan
dengan seorang musisi, supaya interaksi berjalan dengan baik maka Anda dapat
memulai pembicaraan seputar musik. Intinya adalah membangun komunikasi yang
dapat menciptakan jalinan hubungan baik dengan orang lain. Pembicaraan tersebut
akan berkesan buat dia.
Meskipun
berbicara penting, namun listening justru lebih penting lagi, karena pada
dasarnya orang ingin diperhatikan. Namun ingat, dengarkan mereka secara tulus.
Mendengar dengan baik dan tulus memungkinkan Anda untuk merespon dengan tepat.
Respon yang tepat memunculkan pembicaraan dan diskusi yang hidup. Hargai
orang lain, jangan memotong selagi ia berbicara.
Perhatikan
juga bahasa non-verbal Anda. Kadang, bahasa non-verbal dapat menyampaikan lebih
banyak dibandingkan dengan bahasa verbal. Ketika Anda mengucapkan sesuatu,
bicaralah dengan tulus. Meskipun mungkin secara verbal Anda mengungkapkan A,
padahal hati Anda adalah B, bahasa non-verbal Anda seringkali menyampaikan
clue-clue yang sebenarnya. Jaga jangan sampai bahasa non-verbal Anda terlihat
menyerang atau meremehkan orang lain.
Salah satu
cara untuk mengasah interpersonal skill Anda adalah dengan memperbanyak bertemu
dengan orang-orang baru. Hal ini karena interpersonal skill yang terasah
membutuhkan suatu proses dan waktu yang panjang. sehingga harus selalu dilatih.
Semakin banyak Anda menjalin hubungan dengan orang lain, maka interpersonal
skill Anda akan semakin terasah.
Salah satu
hambatan dalam menjalin komunikasi di awal adalah `judgement`. Ketika judgement
sudah bermain, maka kita punya persepsi dan kesan mengenai orang lain, yang
mungkin negatif. Oleh karena itu, jangan biarkan judgement menahan Anda untuk
memulai komunikasi. Berikan kesempatan pada orang lain untuk berinteraksi
dengan Anda.
Selain
itu, jadilah orang yang open minded. Belajarlah untuk menerima dan menghargai
pendapat orang lain. Jangan langsung menolak dengan keras `knowledge` baru yang
berbeda dengan pengetahuan yang Anda miliki. Berkomunikasilah dengan serius,
namun santai. Jika harus berdebat, lakukan dengan saling menghargai dan sopan.
Latih diri Anda hingga punya sikap empati. Empati adalah sikap dimana Anda
dapat menempatkan diri seolah-olah Anda berada di posisi lawan bicara.
Bayangkan seolah-olah Anda berada di situasinya., dan berikan respon yang
tepat. Empati Anda terhadapnya akan menciptakan suatu hubungan yang positif.
Empati ini harus terus menerus dilatih. Biasanya, orang yang punya Emotional
Quotient (EQ) tinggi, lebih pandai dalam berempati.
Kemudian,
interpersonal skill Anda sangat diuji ketika terjadi konflik. Anda dapat
menjadi mediator dari pihak-pihak yang berkonflik. Kumpulkan mereka, dan bantu
untuk mengatasi konflik yang mengemuka. Lakukan dengan kepala dingin, supaya
komunikasi berjalan lancar, dan masalah bisa diselesaikan dengan baik. Anda
harus bersikap netral sekaligus bijak untuk dapat mengambil peran ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian
pengorganisasian (organizing) adalah proses pembentukan struktur
organisasi yang cocok dengan tujuan organisasi, kepemilikan sumberdaya, dan
lingkungan. Pengertian pengorganisasian lainnya adalah proses
dalam pembentukan struktur formal, pengelompokkan dan penagrahan serta membagi
tugas kepada para anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Peranan
interpersonal skill sangat penting sekali untuk kita mengembangkan
interpersonal skill karena interpersonal skill dapat terlihat dari bagaimana
kita berkomunikasi, memotivasi, memimpin, bernegosiasi, dan berprestasi dan
juga interpersonal skill dalam diri manajer mempengaruhi kinerja anggota
organisasinya. Utamanya interpersonal skill dimiliki seseorang untuk memimpin
organisasinya mendapatkan kesuksesan dan keuntungan.
Keterampilan
interpersonal adalah keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak
perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Ketrampilan interpersonal
mencakup bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan
memahami dan merespon manusia atau orang lain. Kemampuan interpersonal sangat
mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan
bagaimana kita mempersepsikan diri kita. Ketika kita memiliki ketrmapilan
interpersonal yang tinggi kita akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
sehingga kita akan dihargai orang lain, dan pada akhirnya kita kan membangun
hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Kunci utama
dalam menguasai interpersonal skill adalah menekan ego pribadi Anda. Perbedaan
antara individu akan selalu ada, entah itu perbedaan pandangan, perbedaan
kepentingan, dan lainnya. Dengan menekan ego pribadi, maka Anda dapat belajar
untuk mencoba memahami orang lain. Setiap orang punya keunikan masing-masing,
dan Anda harus menerima fakta tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kreitner, Robert and Angelo
Kinicki. (2007). Organizational Behavior.
New York: McGraw Hill.
Baron, Robert A. and Jerald
Greenberg. (1990). Behavior in
Organization: Understanding and Managing The Human Side of Work. Third
Edition.Toronto: Allyn and Bacon.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : ANDI
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia.
Jakarta : Professional Books
Hardjana, M. Agus. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius
Siburian, Tiur Asi (2013) THE
EFFECT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION, ORGANIZATIONAL CULTURE, JOB SATISFACTION,
AND ACHIEVEMENT MOTIVATION TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT OF STATE HIGH SCHOOL
TEACHER IN THE DISTRICT HUMBANG HASUNDUTAN, NORTH SUMATERA, INDONESIA. International
Journal of Humanities and Social Science, 03 (12).
Comments
Post a Comment